Archive for 2014

Makeup Review: Eyeshadow Palette Sariayu 25 Best Choice Colors

5 Comments »

Selama 25 tahun Sariayu Trend Warna hadir secara konsisten dengan mengangkat kekayaan alam dan budaya Indonesia. Untuk merayakannya, Sariayu mempersembahkan Eye Shadow Palette yang terdiri dari warna-warna pilihan terbaik dari 25 koleksi Sariayu Trend Warna sejak tahun 1987-2011. Harganya sekitar Rp. 220.000,-



Packaging
Terbuat dari semacam kardus tebal dibalut kertas glossy berwarna ungu dengan plastik transparan yang memperlihatkan beberapa shade (plastik ini dapat menyebabkan bubuk eyeshadow di dalamnya mudah tertekan atau tergores, jelas kurang travel friendly). Ada silver emboss klasik di ujung kiri atas. You have to flip over to open it. Di dalamnya terdapat cermin kecil berbentuk persegi disertai 2 aplikator tipe two-ended-brush yang kurang terpakai menurutku (aku lebih memilih menggunakan brush yang lain).

Eyeshadow
Berat bersihnya 62,5 g. Terdiri dari 23 shimmer eyeshadow dan 2 cream eyeshadow dengan warna yang berbeda. Warna-warnanya sungguh cantik, cocok untuk kulit asia yang eksotis. Nama masing-masing shade-nya pun sangat Indonesia. Sariayu memang local brand yang membanggakan. 

Tekstur dan Pigmentasi
It takes only one swipe then the colour come out and super pigmented! Warnanya kereng banget meskipun tidak menggunakan eyeshadow base sebelumnya. 

Staying Power
Lumayan lama, sekitar 7 jam. Mungkin karena kulitku normal cenderung kering. Entah jika dipakai di kulit yang oily.

Repurchase?
Kalau habis sih iya. Berhubung awet walaupun sering digunakan, sepertinya masih lama untuk membelinya kembali.

PS:
Hati-hati saat mengaplikasikannya, jangan terlalu banyak menggoreskan brush ke palette, ini akan menyebabkan serbuk eyeshadow-nya jatuh ke pipi. Oya, swatch menyusul yaa.

Semoga bermanfaat :)
Xoxo.

Makeup Review: LT Pro Shade and Tint Kit

No Comments »

Bersyukurlah wahai orang-orang berwajah oval yang tidak memerlukan koreksi make up yang berlebihan karena sudah nampak ideal. Berhubung memiliki wajah berbentuk kotak, aku mempelajari teknik koreksi make up yang lumayan rumit. Trik highlighting dan contouring digunakan sebagai make up korektif agar hasil riasan sempurna,seperti pada bridal make up dan selain riasan harian agar wajah terlihat proporsional dan memberi efek segar yang natural. Nah, salah satu counturing kit milikku adalah Shade and Tint Kit dari LT Pro. Harganya sekitar Rp. 83.000,-. 

Packaging
Aku suka packagingnya, sleek, simple dan nampak kokoh, warnanya hitam solid dengan emboss perak tulisan dan lambang LT Pro. Ukuran counturing kit ini pas, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Berat bersihnya 0,21 oz/ 6 gr. Terdapat cermin yang cukup besar didalamnya cocok untuk touch up, namun tidak terdapat brush aplikator. Praktis, karena shade dan highlight-nya dalam satu kemasan. 

Shade dan Highlight
Kalau tidak salah ada 3 shade (lupa, karena belinya udah jaman tahun jebot), shade 01 paling terang warna coklatnya, sedangkan shade 03 warna coklatnya terlalu gelap, jadi dengan bijak kupilih shade 02 yang ditengah-tengah agar sesuai dengan warna kulitku. Saat diaplikasikan, warna coklat/shader-nya oke banget, memang masih agak nampak hint kemerahannya jika proses blendingnya kurang sabar. Sayang, warna putih/highlighter-nya kurang oke, warnanya terlalu putih sehingga terkesan kurang alami.



Teksture dan Pigmentasi
Untuk warna coklat atau shader teksturnya creamy, empuk sehingga enak diblend. Cocok untuk counturing pipi, rahang, tepi dahi dan hidung baik menggunakan kuas maupun menggunakan jari. Sedangnkan untuk warna putih atau highlighter teksturenya powdery, matte, kurang menempel di kulit.

Staying Power
Untuk warna coklatnya bertahan cukup lama cuma tidak memperhatikan persisnya berapa lama, sedangkan untuk warna putihnya berhubung kurang suka dan jarang memakainya jadi kurang paham, tapi yang jelas jauh dari kata lama.

Repurchase?
Sepertinya tidak. Lebih baik membeli secara terpisah, karena yang terpakai hanya shadernya.

Semoga bermanfaat :)
Xoxo.

Makeup Review: Maybelline Cheeky Glow Blush Studio

No Comments »

Kali ini aku akan mereview tentang salah satu blush on yang ada dikotak make up-ku: Cheeky Glow from Maybelline Blush Studio. Mudah sekali untuk mendapatkan produk ini karena konter Maybelline ada dimana-mana. Tersedia dalam 3 shade: Fresh Coral, Peachy Sweety, Creamy Cinnamon, dan Wooden Rose. Affordable price, cukup Rp. 26.500,- saja. Kemasannya bulat imut, praktis, ringan (7 gr) enak dibawa-bawa ketika travelling. Plastik penutupnya transparan, sehingga mudah membedakan warnanya. Tidak terdapat brush dan kaca bawaan. 

Nih penampakannya!


Tekturnya tidak powdery, sehingga cenderung mudah untuk diblend. Soft and smooth. Kurang pigmented. Untuk warna sebenarnya pas untuk daily use karena tidak terlalu mencolok, sayangnya blush ini agak shimmery. Staying powernya kurang, sekitar 3-4 jam indoor sudah memudar (tergantung seberapa tebal pemakaiannya juga sih).

PS:
Kurang tepat digunakan pada kulit gelap, akan terlihat ashy.

Tips untuk dialy use:
Pengaplikasiannya di tap tap dulu baru dibaurkan agar terlihat natural.

Semoga bermanfaat :)
Xoxo.

Makeup Review: Make Over Ultra Cover Liquid Matt Fondation

1 Comment »

Berhubung aku lagi hobi banget sama segala sesuatu yang berbau make up jadi postingan pertamaku adalah review produk dari brand Make Over yaitu liquid foundationnya. Pertama kali denger tentang namanya, aku kira brand dari luar negeri. Packagingnya keren, font-nya simple. Lalu aku cari-cari review produk-produk dari brand ini. Tanggapan dari reviewer atau penggunanya hampir semua positif, jadi makin penasaran. Pergilah daku ke konternya disebuah Mall di Semarang. Tidak sulit untuk menemukannya, karena konternya lumayan besar. Nanya-nanya ini itu, terus diswatch sama mbak-mbak spgnya, daaaan jatuh hatilah diriku ini padanya. Pada Make Over maksudnya, bukan pada mbak-mbak spg -___- 

Berhubung foundie aku dirumah udah makin menipis, akhirnya aku coba-coba buat membeli Ultra Cover Liquid Matt Foundation. Packagingnya keren, badan botolnya dari kaca bening tebel, sedangkan kepala botolnya dari plastik modelnya ditekan, moncongnya mengerucut jadi foundie yang keluar terkontrol, kalau lagi ga dipakai moncognya tinggal dilock-digeser ke kanan agar tidak bocor. Berat bersihnya 33 ml. Terdiri dari 7 shade urut dari warna cerah ke gelap: Ochre (01), Pink Shade (02), Nude Silk (03), Amber Rose (04), Velvet Nude (05), Beige Blast (06), Caramel (07). Warna kulitku agak kemerahan jadi kupilih shade 02: Pink Shade. Agak kaget juga harganya affordable, sekitar Rp. 109.000,-

Nih penampakannya!



Terus aku cobain apply ke muka. Huwaaa, coverage tapi ringan gituuuuuh! Aku pakai untuk ngampus seharian tetep nempel dimuka. Terus wajah jadi berasa bening dan cerah. Suka deh sama produk Indonesia yang satu ini!

Tips pengaplikasiannya:
- Cuci muka sebelum mengaplikasikan foundie-nya
- Kocok dulu sebelum penggunaan
- Gunakan spons basah untuk meratakan

Semoga bermanfaat :)
Xoxo.

Selayang Pandang Cliorette

No Comments »

Hollaaa guys!
Selamat datang di Cliorette! Sebuah blog random yang ditulis oleh manusia delusional, Mayaretha. Yang jelas senang sekali kalian membaca blog ini. Yaah semoga kalian tidak "tersesat" disini heheh... What is Cliorette?

Cliorette diambil dari kata Clio. Nama seorang dewi Musae/Muse dalam Mitologi Yunani. Dalam mitos Yunani-Romawi, para dewi-dewi Musae/Muse (dewi-dewi ilham) adalah putri-putri Zeus (penguasa Olympus) dan Mnemosyne (Dewi Memori). Mereka semua dilahirkan di Pieria di kaki Gunung Olympus dan dianggap sebagai peri sungai.Dalam mitos-mitos awal, hanya ada 3 dewi Musae yaitu Melete (dewi meditation), Mneme (dewi memori), dan Aoede (dewi lagu) dan dianggap sebagai dewi-dewi pelindung para penyair. Lama-kelamaan, jumlah dewi-dewi itu bertambah menjadi 9 orang dan jangkauan tugas mereka kemudian diperluas mencakup semua bidang seni dan ilmu pengetahuan. Nama sembilan dewi-dewi Musae ini adalah: Calliope (dewi puisi heroik atau epik), Clio (dewi sejarah), Erato (dewi lirik atau puisi cinta), Euterpe (dewi musik atau seruling), Melpomene (dewi tragedi), Polyhymnia (dewi puisi suci atau mime), Terpsichore (dewi paduan suara dan tari), Thalia (dewi komedi) dan Urania (dewi astronomi).Setiap dewi-dewi Musae digambarkan berbeda-beda sesuai dengan tugas mereka. Calliope digambarkan membawa kertas dan alat tulis, Clio membawa gulungan kertas atau buku yang terbuka, Euterpe membawa flute atau aulos (alat musik tradisional Yunani), Melpomene membawa topeng tragis atau perisai/pedang Hercules,  Terpsichore membawa lyra (alat musik tradisional Yunani), Erato membawa lyra atau cythara (alat musik tradisional Yunani),  Polyhymnia memakai/membawa selendang  dan sikapnya selalu nampak merenung, Urania membawa kompas/bola dunia, dan Thalia membawa topeng riang, tongkat gembala atau bermahkota rangkaian bunga ivy.


Clio kadang dilambangkan dengan gulungan perkamen atau lembaran kertas dan juga disebut sebagai Sang Proklamator. Namanya berasal dari akar kata κλέω/κλείω, bermakna "menceritakan".Dia punya seorang putra bernama Hiakinthos dari hubungannya dengan Pieros, raja Pieria. Menurut beberapa pendapat, dia juga merupakan ibu dari Himenaios.

Sebagai penyuka seni dan sejarah, Clio adalah nama yang tepat untuk blogku. Tapi kalau Clio doang kan nanggung, hanya dua suku kata. Lebih enak ada tambahan suku kata di belakangnya. Setelah  bertapa di bawah air terjun *halah* datanglah ilham untuk menambahkan kata -rette. Catchy aja kayanya. Yoi kan?