Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta

Prologue:

Sebenarnya, ini adalah postingan tersambung dari Gadget Review: Oppo R7 Lite. Karena postingan ini memuat foto hasil kamera hp tersebut. Tetapi, selain itu, postingan ini juga memuat travel guide dan foto absurd penulis.... jangan buru-buru menutup page ini, siapa tau anda suka, eh.

Chapter 1:

Demi jiwa-jiwa yang bosan atas concrete jungle (baca: gedung-gedung) di kota Jakarta yang hiruk pikuk, aku dan Indra memutuskan untuk pergi piknik ke Wisata Alam Hutan Mangrove yang terletak di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara saat hari libur.

Chapter 2:

Rencana kami berangkat dari kosan masing-masing (aku di Thamrin-Jakarta Pusat, Indra di Kebayoran Baru-Jakarta Selatan) pada pukul 7 pagi lalu bertemu di Stasiun Jakarta Kota. Namun, hingga pukul 8 lebih, masing-masing dari kami belum ada yang bangun. Hahahaha. Singkatnya, kami akhirnya bertemu di meet up point pukul 11.30. Ngaret yang terlalu elastis.

Chapter 3:
Kami ke halte busway menunggu datangnya sang BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway), semacam busway tapi bukan busway *mikir*. Kami nyaris kering karena menunggu BKTB selama 2 jam disiang yang terik. Untung kami punya perbekalan makan dan minum. Survive! Menuju PIK pun jauh. Penghuni BKTB entah mengapa sangat terasa kekeluargaannya hahaha. Penumpang dan petugas saling kenal, karena memang penumpangnya merupakan penumpang reguler dan petugasnya itu-itu aja. Mereka bertukar gosip di bus. Lol.

Chapter 4:
Setelah 45 menit perjalanan. Kami minta diturunkan di depan Yayasan Tzu Chi. Kami turun melalui pintu depan busway, pintu milik driver assistant (baca: kenek bus), tidak ada halte, cuma sebuah palang biru di bahu jalan penanda lokasi pemberhentian bus. Lalu kami jalan sekitar 500 meter menuju kawasan belakang Yayasan Tzu Chi, disitulah Hutan Mangrove berada. Aksesnya mudah.

Chapter 5:
Tiket masuknya Rp. 25.000/orang. Kami mampir ke kantin dulu sebelum mulai jalan-jalan. Makan dulu, minum dulu, nyantai dulu, kipas-kipas dulu, terus mager -_- Pukul 16.00 kami baru mulai mengintari lokasi. Selain sebagai hutan bakau, Hutan Mangrove Angke juga digunakan sebagai lokasi outbond, berkemah dan wisata alam. Marilah menyaksikan dokumentasi (selfie) dari perjalanan kami menggunakan Oppo R7 Lite.

Indra and Me

Tangga Gardu Pandang

Gardu Pandang

Tempat Duduk Tapi Diberdiriin *mikir*

Oh ya, tips buat kalian yang berencana mau kesini, disarankan untuk membawa lotion anti nyamuk dan sangat tidak disarankan memakai baju terbuka. Nyamuknya ajegile, borrr! Si Indra nyampe ilang mood pikniknya gara-gara dikerubutin nyamuk haha. Kalian juga bisa menyaksikan sunset lho di gardu pandang, pemandangannya oke dan tak bernyamuk. Gardu pandang terletak di ujung akhir Hutan Mangrove. Lokasi paling strategis untuk berfoto. Tapi awas keasyikan foto-foto bahaya pulang kemalaman. BKTB terakhir sekitar pukul 7 malam.


Chapter 6 (end):
Hari mulai petang, kami memutuskan untuk pulang. Naik BKTB lagi, halte (palang biru) -nya bisa ditemukan di seberang Yayasan Tzu Chi, di depan pembangunan calon Pantai Indah Kapuk Mall. Sesampainya di Stasiun Jakarta Kota, kami mampir makan di kawasan museum Fatahillah, lalu pulang ke kos masing-masing untuk tidur dengan hati yang riang.


Yah, begitulah.
Sampai jumpa di postingan random selanjutnya!
Xoxo

This entry was posted on Friday, May 6, 2016 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply