Music Review: Danilla - Telisik (2014)

Sebenarnya sudah lumayan lama aku mendengar karya-karya dan berita soal Danilla. Tapi tidak terlalu memperhatikan dengan seksama. Sampai kudengar Danilla akan menjadi bintang tamu disebuah acara gigs di Semarang besok malam. Dari situlah aku sebagai calon penonton yang baik mulai mencari tahu tentangnya. Mendengarkan semua lagu-lagunya, menonton semua youtube channelnya. Lalu telingaku tersangkut. Lagu-lagunya bikin eargasm.



Pada tahun 2014 lalu, Danilla merilis album perdananya “Telisik”. Cover albumnya bernuasa psikedelik yang feminin sekaligus gloomy, keren. Terdapat 13 lagu yang kesemuanya bernuansa ballads era 60-an. Anggun dan gelisah. Layaknya berkisah, album ini memiliki track pertamanya berjudul “Penutupan” dan track terakhirnya berjudul “Pendahuluan”. Sembilan lagu ditulis dan diaransemen oleh Lafa Pratomo, satu lagu berbahasa perancis ditulis oleh ibunda Danilla sendiri, Ika Ratih Poespa. Nah, agar lebih syahdu, sambil minum kopi mari perhatikan lirik-liriknya:

Penutupan

Lagu & syair oleh Lafa Pratomo
“…terjebak di lintasan waktu, terbujur aku dan membatu…”

Ada Di Sana

Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Ku tergetar saat menatap kedua matamu
Melahirkan seutas keinginan tuk memilikimu
Kian bertahan memandang raut wajahmu
Kulihat sebuah jalan yang langsung menuju batinmu

Sudikah kiranya kau..
Mengizinkan diriku untuk sejenak
Berkunjung ke dalam hatimu?
Pastikan ku ada di sana

Ku terbenam saat kau jatuh dalam pelukku
Menata semua perasaan saat kau ada denganku
Kuingin waktu tiada berhenti disini
Agar senantiasa tak kunjung engkau pergi
Seperti malam menanti esok pagi

Senja Di Ambang Pilu

Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Bertegur sapa di kala senja
Memerah meredam nyala surya
Dengan dia yang mencuat di batas kalbu
Memeluk hatiku yang dibelai rindu

Tak berdaya kuberada
Di ambang pilu
Ku tenggelam ke alam sepi
Ku ditelan sunyi memikirkanmu
(merindukanmu)

Mendamba masa untuk bersua
Dengan dia yang melintas di malam syahdu
Melepas semua curah rasa
Menghempas beban dan nestapa

Terikat dalam kedamaian
Kala dua insan yang sedang terlena

Mengenal firasat tersimpan pada manusia
Tersirat buaian keresahan takkan melayang

Buaian

Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Buaian,
Pesona dirimu membawaku masuk
Ke dalam buaian
Masih teringat jelas saat kau
Hadir di depanku

Buaian..buaian
Terpukau ku dibuatmu

Buaian,
Akan kucatat dalam ingatan
Yang tak ternilai
Buaian,
Sementara waktu kan merekam
jejak kisah kita

Tak perlu kau mengerti rasaku kepadamu
Biarkan jadi urusanku
Tak usah ku pahami rasamu kepadaku
Biarkan jadi urusanmu

Lihatlah senja.
Tertegun terpikat oleh dirimu
Malam pun terang benderang
cahayakan hadirmu

Buaian,
Menerpa merasuki jiwa yang tengah disentuh
Buaian,
Mungkinkah kelak suatu hari kau
kan jadi milikku

Buaian, buaian
Terpukau ku dibuatmu

Reste Avec Moi

Lagu oleh Ika Ratih Poespa
Syair oleh Denny Arantika

J’ai beaucoup d’amis
Des gens qui toujours parlent d’amour
Un garcon une fille et tous deux sont amoureux

J’ai toutes mes chansons
On les ecoute a la radio
Bois du cafe au lait fume une cigarette
Reste avec moi

Couche..la nuit est noires
La vie In n’entend pas bien
Je me reve quand tu m’appelles
Je viens te tenir dans mes bras

Les temps que tu m’a fait
La vie est jolie aujourd’hui
Ne dit jamais que tu me laisseras
Ma cherrie, reste avec moi

On a promis que
Jamais tu quittas une belle vie
Sans amoureux tu es partie
Loin d’ici..Reste avec moi
Rezte…

Wahai Kau (ft. Lafa)

Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Wahai kau
Yang kerap tersenyum manis di benakku
Berhentilah
Agar ku sanggup tidur kali ini

Wahai kau yang telah getarkan hati saat pagi,
Bersama turunnya butir embun yang perlahan

Wahai kau yang hadirkan resah saat kita berdua
Terpisah di tempat yang jauh untuk merindu

Ikut denganku serta melintasi alam nyata
Yang tersimpan dalam belaian di jiwa
Seakan kita benar, tak peduli akan salah
Oh, karena hati dan rasa bicara

Wahai kau yang selama ini jadi buaianku
Kemarilah saat senja bertemu malam gelap

Wahai kau yang kerap menangis di pelukku
Tersedulah karena ku duduk di sampingmu
Senantiasa bercumbu di kala hujan dan gemilang selimuti kita

Terpaut Oleh Waktu

Lagu & syair Lafa Pratomo

Tenggelam aku di rupamu
Ke palung rindu yang tersemu
Tak ada ruang yang tersisa dalam sendu
Tersimpan batas saat sayu mengadu
Kuingin kepadamu
Bayangmu inginku kucumbu
Tapi tersapu oleh sadarku
Nyatamu kian merayu
Terbius aku hingga membeku
Tapi ku terharu kau terpaut oleh waktu

OH NO! (Trembling Theory)

Syair dan lagu oleh Lafa Pratomo

Oh no, it starts again i’m trembling and wane
Oh no, it ruins my brain i’m going insane

Oh no, here comes the beat i’m dancing i can’t control
Oh no, here comes the heat i’m sweating
I need to take off my clothes

You do cause severe pain in my head
You do here and boiling in my blood
(we are lighter upon the ice, we are the snowflakes upon the fire)

Slow down, slow down
Hold on, hold on

Oh no, i travel far another from your guitar
Oh yes, a remedy restrain into a melody
I’m trembling

Oh how long it will be?
When it comes to quiet, ticking clock required

Junko Furuta

Lagu oleh Lafa Pratomo & Danilla Riyadi
Syair oleh Danilla Riyadi

I’ve read your Novembers, tortured by saboteurs
Ended from wounds and buried underground

Seconds of frightened wouldn’t be forgotten
Happines was fainted by soreness that painted
Cries you sang as your prayers,
With the shouts to carved your shatters

“Ganbare…” you said
Burned by sugar cane
“Hang in there..” you said
Let the dust remain

Days of a sudden doll who slept with pains
The last powerless crawled in a bloody chains

How could you build revenge while you calmed your heart?
How could you woke you hate while death is the new bed?

Berdistraksi

Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Ku melangkah terseok tuk dibunuh waktu
Seingatku waktu itu kau bersamanya
Ku menjadi bulan-bulanan oleh perasaan

Ku diabaikan dalam sendu
Hatiku membiru terperangkap menggerutu

Mengalihkan peristiwa,
Menampilkan kenyataan,
Yang tak kunjung usai
Sampai ujung waktu tiba
Hingga ku terjatuh tenggelam
Dalam keresahan

Ku terdiam tersungkur tuk dibunuh waktu
Walau nanti waktu pasti akan berlalu
Esok masih kau tak kunjung muncul
dan tak menentu
Mungkin aku masih bisa mengalihkan rindu
Mungkin begitu
Hatiku membiru terperangkap menggerutu
Hatiku membiru terperangkap menggerutu

Bilur

Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Laut rembang terpukau
Dirindukan sang danau
Terpisahkan oleh daratan
Dipersatukan sang hujan

Melupa tuk mengingat
Bahwa hasratnya tersirat
Dirasa di ujung dunia
Di saat pagi belia

Kita telah menjelma
Menjadi insan duka
Bilur jadi saksinya
Meretas dalam suka

Dan kita bertahan dalam sebuah kekhilafan
Mengingkari nyata dipisahkan tuan
Siapakah kita? Tiada perlu diartikan
Karena dalam diam saling merasakan

Jika nanti telah usai
Melepas beban muram
Tersisa luka yang memburai
Sebisa kan ku redam


My Favorite Things


Raindrops on roses and whiskers on kittens
Bright copper kettles and warm woolen mittens
Brown paper packages tied up with strings
These are a few of my favorite things

Cream colored ponies and crisp apple strudels
Doorbells and sleigh bells and schnitzel with noodles
Wild geese that fly with the moon on their wings
These are a few of my favorite things

Girls in white dresses with blue satin sashes
Snowflakes that stay on my nose and eyelashes
Silver white winters that melt into springs
These are a few of my favorite things

When the dog bites
When the bee stings
When I'm feeling sad
I simply remember my favorite things
And then I don't feel so bad


Pendahuluan

Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

“…tiada lagi yang bisa temani ragaku, tiada lagi yang bisa bekali jiwaku”


This entry was posted on Friday, May 6, 2016 and is filed under ,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply